Halaman

Jumat, 31 Mei 2013

Prompt #14 : Desa berselimut salju


Aku menggigil menikmati tetesan salju. Untunglah pakaianku cukup tebal sehingga lumayan bisa melindungiku dari gempuran salju yang terus saja berjatuhan. Gaunku berwarna pink cemerlang, dilengkapi dengan sebuah syal dan sweater tebal hasil rajutan tangan yang indah. Sebuah sepatu bot hitam menghiasi kakiku yang sebelumnya telah di bungkus dengan kaos kaki tebal. Ah, nyamannya.
Kuperhatikan sekelilingku, di belakangku ada sebuah rumah mungil yang juga teramat indah. Bubungan atapnya berwarna putih dipenuhi salju. Sebatang pohon yang sudah berguguran daunnya menjulang di sampingku. Ranting-rantingnya juga penuh dengan gulungan salju. Entah kapan lagi dia akan menampilkan hijau daunnya.
Tiba-tiba saja suasana indah ini rusak oleh teriakan-teriakan dari luar. Uh, selalu saja seperti ini. Pasangan itu tidak ada habisnya bertengkar setiap kali bertemu.

"Kamu memang nggak pernah ngertiin aku. Selalu saja pulang larut malam. Mana ada rapat kantor sampai jam segini. Pasti kamu ketemu perempuan itu lagi. Iya kan?"
"Kamu yang keterlaluan, nuntut macam-macam, curiga melulu. Kamu pikir aku tidak capek apa?"
Si perempuan mulai mengendus-endus. "Tuh kan, ini wangi parfum siapa? Kenapa nggak sama dengan yang biasa kamu pakai? Pasti kamu selingkuh, ayo ngaku saja!"
Si lelaki hanya melengos, kemudian meninggalkan si perempuan yang mulai mengeluarkan segala sumpah serapah. Segala jenis binatang keluar dari mulutnya. Dan tiba-tiba saja, praaaaang....
"Aaarggggh....."  Kali ini aku yang menjerit. Rumah tempatku bernaung selama ini melayang menuju si lelaki.
Butiran salju melayang turun. Aku, rumah mungil dan pohon itu berserakan di lantai. Ah, akhirnya aku bebas juga dari butiran salju. Sepertinya nasibku sebagai boneka cantik penghuni bola kristal salju telah berakhir. Mungkin juga seperti nasib rumah tangga pasangan tadi.




7 komentar:

  1. hm... ide snowglobe-nya menarik, tapi ceritanya kurang menarik :D

    BalasHapus
  2. hehehehehe stuju sama mbak latri :D

    BalasHapus
  3. Eksekusinya kurang mantap nih.

    BalasHapus
  4. hehehe :D

    coba diremake lagi mak matris :D bagus lho ini sebenernya...

    BalasHapus
  5. Rencananya begitu Mak Carra, sayang belum ada ide untuk konfliknya. Hmmm bersemedi dulu ah...

    BalasHapus