Halaman

Selasa, 21 Mei 2013

Prompt 13 : Bapak Pemilik Warung

credit

Aku menghempaskan badanku ke atas bangku panjang di depan sebuah warung. Setelah sepanjang jalanan sepi yang kulewati tadi, akhirnya ada juga tanda-tanda kehidupan di sini.
"Pak, kopinya satu ya!" seruku pada seorang Bapak yang keluar dari dalam warung itu. Sambil menunggu kopi di seduh, aku mencomot sebuah pisang goreng di atas meja.
Kutatap jam tanganku, sudah pukul 6 lewat. Ah... Kalau saja tadi aku lebih cepat menyelesaikan pekerjaanku, tentu tidak akan kemalaman seperti ini. Aku mengeluarkan ponselku, dan sial... Tak ada garis yang menunjukkan adanya signal. Kualihkan perhatianku ke arah puncak gunung yang hampir tidak kelihatan karena tertutup kabut. Besok aku pasti sudah di atas sana, batinku menghibur diri.
"Nak, ini kopinya silakan."
"Makasih Pak." 
"Sendiri saja Nak? Mau naik ya?" tanya si Bapak.
"Iya nih Pak. Mau naik gunung. Tadi rombongan saya sudah jalan duluan dengan mobil dari kota. Saya menyusul pake motor soalnya tadi harus mengurus sesuatu dulu. Mereka akan menunggu saya di pos awal pendakian."
Si Bapak mengangguk-anggukkan kepala.
Sambil mengunyah pisang goreng, terburu-buru kuseruput kopiku sampai tandas. Lumayan, bisa sedikit menutupi rasa laparku.
"Berapa semua Pak?"
"Kopi dengan pisang gorengnya tiga, delapan ribu saja nak."
Kuangsurkan selembar sepuluhribuan sambil pamit pada Bapak itu.
Aku melangkah ke arah motorku ketika tiba-tiba terdengar seruan Bapak itu.
"Nak!"
"Ya Pak?" Aku berbalik. Bapak itu menatapku dengan pandangan aneh.
"Kalau mau ke pos pertama, bukan lewat situ. Kamu mestinya lewat belokan pertama sebelum tiba di sini tadi."
"Wah, saya salah jalan ya? Makasih ya Pak!" Ah, mungkin karena kabut sehingga aku kurang memperhatikan jalan tadi.
Kuletakkan ransel di depan motor, dan segera memutar motor. Sebelum menjalankan motor, aku memalingkan wajah ke arah si Bapak untuk melambaikan tangan.
Nah lho! Si Bapak beserta warungnya tiba-tiba saja lenyap. Sekitar 5 meter di belakangku, di jalan yang hendak ku lalui tadi, terlihat sebuah jurang menganga.
Aku bergidik.

13 komentar:

  1. Jadi....Bapak tadi cuma halusinasi ya..*Aku bergidik juga ......

    BalasHapus
  2. berarti itu pisang dari bahan apa???

    penasarann haha

    BalasHapus
  3. *ikutan begidik*
    tapi jd kepengen naik gunung *komen OOT pisan* hihihihi

    BalasHapus
  4. aku juga penasaran, gimana nasib pisang dan kopinya :D

    BalasHapus
  5. ikut2 penasaran, bangsa jin itu bisa bikin kopi en pisgor juga apa enggak ya? eh :D

    BalasHapus
  6. Mbak Hana, Mbak Latree & Mbak Na' : hahaha... daku juga penasaran sebenarnya...
    Mbak Sri : bisa di bilang begitu juga..
    Mbak Rin : jadi ingat "5 cm" sebenarnya

    BalasHapus
  7. Hal semacam ini sering sekali terjadi saat pendakian ke gunung. :)

    BalasHapus
  8. hati-hati kalau mau mendaki gunung :)

    BalasHapus
  9. sebelum makan baca doa dulu yaaaa :)

    BalasHapus
  10. wah,,jangan2 itu yang dimakan bukan pisang...
    ihhh,,,seremmmm

    BalasHapus