Namaku Hiroko.
Eh, tentu saja bukan :)
Hanya saja, aku sungguh ingin punya nama seperti itu.
Sayangnya ibu bilang nama itu terlalu bagus buatku.
Padahal sedikit-sedikit tampangku mirip orang-orang bermata
sipit itu.
Namaku Sam. Seperti kisah seorang kakek yang menulis surat
pada cucunya Sam, aku berharap kakekku mau mengirim surat untukku suatu
saat nanti.
Namaku Dewey.
Tapi sepertinya aku tak nampak seperti kucing yang manis.
Namaku Joshua.
Tak ada hubungannya dengan lagu Di obok-obok.
Namaku Pi.
Aku berharap mampu bertahan dalam menghadapi setiap permasalahan hidup.
Namaku Anne.
Kedengarannya sangat manis.
Namaku Knife.
Meski bukan peri, namun aku sering berurusan dengan benda itu.
Namaku Joan.
Tapi, aku sepertinya tidak akan bisa menyamar sebagai lelaki.
Namaku Sally.
Seru juga jika punya pribadi lain dalam dirimu.
Namaku....
“Minaaaah…..! “
Terdengar teriakan Ibu memanggil.
Ya, namaku memang Minah. Tak perlu mencari-cari nama lain.
Ayah dan ibuku sudah memilih nama yang terbaik untukku.
“Iyaaa Nyah… Saya di sini!”
Sssst… jangan bilang-bilang ya, aku membongkar buku-buku milik Nyonya
untuk mencari-cari nama tadi.
bused....
BalasHapusknapa pake ngumpet2 min...
bilang aja pengen jadi pembantu yang TOP :))
Bukunya dibaca jg dong Minah.. Namaku Hiroko bagus tuh ceritanya.. :D, yg Life of Pie itu apalagi, filmnya jg efek visualnya keren, manteb "komen OOT" :D
BalasHapusAmbil aja atu bukunya Minah, kalo udh beres baca balikin lg, ga akan ketauan koook hihihihi
BalasHapusMakasih kunjungannya Mbak Jiah, Rini, dan Orin.
BalasHapusSi Minah pengen eksis nih.. :)
hahahahah lucu
BalasHapus