![]() |
credit |
"Baik-baik ya Nak di sana nanti. Sekolah yang benar, belajar
yang rajin, biar kelak kamu pulang bisa membangun desa kita."
"Iya Bu’, " jawabku
kala itu.
Kupandangi setitik air mata di wajah Ibu, yang kemudian bergulir dan di iringi
titik-titik lainnya.
Kenangan itu terus membayang di benakku setiap kali memandangi jembatan ini. Ku ingat wajah Ibu yang
begitu polos. Sendu wajahnya saat melepasku. Ah, Ibu…
"Maaf Pak, waktu anda sudah habis. Kita harus segera ke
kantor." Seorang petugas berseragam menarik tanganku yang terikat borgol.
Maaf Bu, aku tidak bisa menunaikan
harapanmu. Memang aku sudah pulang
membangun desa kita, namun sayang aku tak mampu bersaing dengan orang kota.
Kata mereka ijazah itu asli dan tidak ada yang akan mempertanyakan. Namun kini setelah 5 tahun menjabat jadi Lurah, semua mulai mengorek-ngorek hal itu.
Apalagi ketika jembatan ini tak pernah kunjung di bangun dan mereka ribut
mempertanyakan di mana gerangan anggarannya.
Wah, kisah koruptor.
BalasHapushehe.. iya. :)
Hapusyah nak, dulu kuliahnya gimana bisa dapat ijazah itu..
BalasHapusceritanya gak mampu bersaing jadi beli ijazah saja. Kan malu kalo pulang kampung gak bawa gelar.. :)
HapusKasihan ibunya, anaknya korup... :(
BalasHapusDuh, semoga gak ada yang kayak gitu ya..
HapusYa, ampuun, si anak desa yang ikutan jadi koruptor. Nice story, Matris. Miris juga baca akhir ceritanya.
BalasHapusMakasih Bunda...
HapusIni sebenarnya efek dari pemeriksaan BPK yang sedang berlangsung di kantor. Jadi tiba2 saja idenya muncul.. :)
membelalak di endingnya
BalasHapusduh, kok membelalak sih Mba Wid.. hehe..
Hapuszap....zap....cerita pun berakhir dalam sekezap. :)
BalasHapuszap..zap..mari kita mainkan flazp fiksionzp.. :)
Hapusrasanya seperti...
BalasHapusdisuguhi nasi sepiring lauk tempe, pertama tempe disantap pelan-pelan, lalu ketika tempe habis, nasi yang sepiring dilahap sekali habis.
:))))
bisa lebih smooth kalau ada sedikit keterangan tentang ga bisa bersaing sebelum memutuskan beli ijazah..
BalasHapusOk, makasih sarannya Mak Latree.. :)
Hapus